Puasa merupakan ibadah wajib bagi
orang yang beragama Islam ketika bulan Ramadan. Jika kita berada di negara
sendiri ketika puasa tentunya tidak akan jadi masalah. Namun bagaimana jika
kita berada di negara lain ketika berpuasa? Apalagi jika negaranya itu bukan
negara yang orangnya mayoritas beragama Islam, seperti Jepang? Berikut suasana
ketika bulan Ramadan tiba di Jepang.
Meski tidak mayoritas beragama Islam,
orang Jepang juga ada yang beragama Islam. Dalam menyambut datangnya bulan
puasa, umat Muslim Jepang akan saling berbagi kebahagiaan dengan saudaranya
sesama Muslim. Misalnya saja di Islamic Centre Jepang, mereka telah membentuk
semacam panitia Ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama bulan puasa.
Mulai dari dialog keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah,
penerbitan buku-buku mengenai Islam dan segala hal yang terkait dengan
pelaksanaan ibadah puasa.
Panitia juga menerbitkan jadwal puasa
dan mendistribusikannya ke rumah-rumah keluarga Muslim maupun ke masjid-masjid.
Jadwal puasa ini juga dibagikan ke restoran-restoran halal ke seantero Jepang.
Panitia ini mulai bekerja ketika telah muncul hilal dan berakhir pada saat Idul
Fitri tiba. Namun, jika tidak nampak hilal tanda awal puasa dimulai, maka panitia
mengikuti ketetapan hilal Malaysia, dimana Malaysia sebagai negara Muslim
terdekat.
Dilansir dari blog Evileye773,
berpuasa di Jepang memiliki waktu yang lebih lama dibandingkan puasa di
Indonesia. Di Jepang, apalagi saat puasanya bertepatan dengan musim panas, kita
bisa berpuasa hingga lebih dari 19 jam. Padahal di Indonesia hanya 13 jam.
Waktu imsak dan berbuka sendiri setiap hari berbeda, namun makin hari imsak
semakin lama dan waktu berbuka semakin cepat. Namun hal itu berbeda ketika
bulan Ramadhan jatuh pada musim dingin. Pada musim dingin, waktu puasa lebih
singkat, tapi tingkat perasaan lapar lebih tinggi karena diiringi dengan suhu
yang sangat dingin.
Orang Jepang juga mengenal puasa, yang
disebut dengan Danjiki, meskipun agak berbeda dengan puasa dalam agama Islam.
Puasa yang mereka lakukan adalah puasa kultur Jepang, yang juga mengajarkan
untuk menahan makan dan minum. Ketika puasa, orang-orang Jepang terbilang cukup
toleran bagi orang yang menjalankan puasa. Berpuasa di Jepang mengajarkan satu
hal, bahwa rasa saling menghargai antar umat adalah kunci untuk menjadikan
Islam lebih dipahami dan dihargai.
Source :
http://jadiberita.com/33648/begini-suasana-puasa-di-jepang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar