Sabtu, 03 Maret 2018

Belajar Huruf Jepang Hiragana dan Katakana

·  HIRAGANA
Hiragana (ひらがな、平仮名) adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan suku kata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (女手) atau “tulisan wanita” karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi. Hiragana hanya digunakan untuk kosakata asli Jepang. Sedangkan bunyi huruf bahasa Jepang berdasarkan pada bunyi vokal (a i u e o). Satuan bunyi bahasa Jepang disebut “Mora”. Satu mora meliputi vokal gabungan atau gabungan konsonan dan vocal. Langsung saja. Berikut ini adalah huruf hiragana dengan penulisan latinnya (bisa lihat di pic).

ji [] dan []
zu [] dan []
Pengucapannya sama, tetapi yang biasa digunakan dalam penulisan adalah ji [] dan zu [].
Huruf N []
Terdapat pengecualian mora istimewa yaitu N [] yang tidak diikuti dengan vokal dan diucapkan sebagai satu bunyi. Semua bunyi tersebut diucapkan sebagai satu bunyi yang panjangnya hampir sama.
Bunyi N [] ada tiga macam, yaitu (N, Ng, dan M) bergantung pada bunyi konsonan atau vokal yang mengikutinya.
1.  Diucapkan “N” bila disusul dengan bunyi (t, d, n, r)
Contoh :
Untensuru = うんてんする (mengemudi)
Undou = うんどう (olah raga)
Onna = おんな (perempuan)
Benri = べんり (berguna)
2.  Diucapkan “M” bila disusul dengan bunyi (p, b, m)
Contoh :
Sanmai = さんまい (tiga lembar)
Sanpaku = さんぱく (tiga malam)
Shinbun = しんぶん (surat kabar)
3.  Diucapkan “Ng” bila disusul dengan bunyi (k, g)
Contoh :
Ginkou = ぎんこう (bank)
Ongaku = んおがく (musik)
Vokal Rangkap (panjang)
Ucapan vokal panjang dua kali dari vokal pendek.
Contoh :
a (1 mora)
aa (2 mora)
Bunyi vokal pendek dan vokal panjang dapat membedakan makna kata. Oleh karena itu pengucapan vokal panjang dan pendek sangat penting.
Contoh :
Ojisan (paman)
Ojiisan (kakek)

·  KATAKANA
Katakana adalah salah satu daripada tiga cara penulisan bahasa Jepang. Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Jepang (外来語/gairaigo) selain itu juga digunakan untuk menuliskan onomatopeia dan kata-kata asli bahasa Jepang, hal ini hanya bersifat penegasan saja.
Huruf katakana terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang lurus (chokusenteki). Huruf katakana digunakan untuk menulis kata-kata serapan dalam bahasa Jepang, negara asing, nama binatang, nama orang asing, nama tumbuhan dan kota-kota luar negeri. Dalam ilmu fonologi, katakana biasa digunakan untuk penulisan lambang bunyi atau pengucapan. Katakana digunakan untuk menulis bahasa rahasia (ingo) dan bahasa slang (zokugo).
Katakana juga sering dipakai untuk menghasilkan onomatopeia (efek bunyi) dalam tulisan; terutama untuk bunyi yang keras/menyentak. Dalam bahasa Indonesia, kurang lebih seperti menulis “dug-dug” untuk menggambarkan detak jantung.
Penggunaan ini umum untuk SFX di berbagai manga. Jadi, jika Anda sering melihat huruf-huruf SFX yang tak diterjemahkan di scanslation, hampir pasti huruf tersebut ditulis dengan katakana. Langsung saja, berikut ini adalah huruf katakana dengan penulisan latinnya (bisa lihat di pic).

Ketentuan Menulis Katakana
Aturan menulis katakana kurang lebih sama dengan hiragana. Meskipun begitu terdapat sedikit perbedaan:
1.  Pertama-tama, susun huruf untuk membentuk kata yang diinginkan (sudah jelas)
2.  Konsonan tebal diwakili oleh huruf tsu [] kecil
Contoh :
Hakku = ハック (hack)
3.  Vokal panjang diwakili tanda strip []
Contoh :
Start = スタート (sutaato)
Sebagaimana sudah disebutkan di awal, katakana memiliki kegunaan utama menuliskan kata serapan dan istilah asing. Termasuk di dalamnya adalah nama benda dan tempat yang bukan berasal dari Jepang.
Contoh :
Buritania = ブリタニア (Britannia)
Konpyuuta = コンピュータ (komputer)
Mineraru = ミネラル (mineral)

Source : Japan Course (@ine0489k)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar