Jumat, 30 Maret 2018

4 Penyakit Sosial Para Otaku


Ohayou minna…,
Mimin mau nanya nih, Kalian sebagai para Otaku udah pada tau tentang penyakit sosial yang sering di idap para Otaku, belom? Kalo belom post kali ini akan membahas tentang penyakit sosial otaku yang harus diwaspadai :v
1. Chuunibyou
Anime Chuunibyou Demo Koi ga Shitai
Penyakit ini mungkin terdengar sangat asing di telinga masyarakat umum. Namun, bagi kalangan otaku kelas berat chuunibyou sudah menjadi penyakit akut yang lumayan susah untuk disembuhkan.
Ya, Chuunibyou (中二病) atau biasa disebut sindrom kelas 8/sindrom kelas 2 SMP. Chuunibyou adalah suatu gejala dimana penderitanya menganggap dirinya seolah-olah memiliki kekuatan supranatural atau hal-hal semacamnya. Penderita akan menganggap dunia disekitarnya adalah dunia miliknya sendiri dengan berbagai kekuatan tersembunyi. Masih bingung mengenai definisi penyakit Chuunibyou? untuk lebih jelasnya, penyakit Chuunibyou sebenarnya sama halnya dengan “alay”. Penderita Chuunibyou kebanyakan memiliki imajinasi tinggi karena telah menghabiskan waktunya menonton anime atau membaca manga. Mereka akan merasa kurang puas bila hanya melihat dan membaca saja.
Penderita Chuunibyou kebanyakan adalah anak berumur sekitar 13 atau 14 tahun. Tapi ada juga orang dewasa yang masih menderita Chuunibyou.
Macam-macam Chuunibyou
Menurut buku Chuunibyou Toriatsukai Setsumei Sho terdapat tiga macam jenis chuunibyou, yaitu :
·  DQN
DQN (, dokyun-kei), yaitu cenderung berpura-pura bersikap anti-sosial atau menjadi anak nakal padahal tidak. Biasanya ia mengarang tentang cerita tawuran atau semacamnya. Contohnya seperti percakapan berikut :
A : Wuih, jidatmu kok bisa diperban gitu? abis ngapain?
B : Jangan sentuh! ini adalah luka yang kudapat dari pertarungan melawan senior yang sok berkuasa itu.
A : Hehh????
·  Subkultural/Hipster
Subkultural/Hipster (サブカル系, SubCul-kei), yaitu cenderung memilih sesuatu yang non-mainstream atau yang peminatnya sedikit agar ia merasa berbeda. Terkadang orang seperti ini jarang suka budaya sendiri, namun lebih memilih budaya luar agar dianggap keren karena berbeda minat dengan orang lain. Contohnya seperti percakapan berikut :
A : Eh kamu punya Suzumiya Haruhi no Yuutsu subtitle Indonesia nggak?
B : Cih, hari gini masih nonton subtitle Indonesia.
A : Lah terus?
B : Nih, kayak aku dong liat yang RAW.
A : Terus paham ceritanya gak?
B : E-eh pa-paham dong.
·  Mata Iblis
Mata Iblis (邪気眼系, Jakigan-kei), yaitu cenderung merasa memiliki kekuatan supranatural. Jenis ini sering menghayal yang aneh-aneh. Seperti menyamakan penggaris dengan pedang berkekuatan super atau menciptakan gerakan-gerakan aneh untuk memanggil jurus. Contohnya seperti percakapan berikut :
A : Pinjem penggarisnya dong.
B : Hah! (memegang penggaris seperti memegang pedang) kau tidak akan bisa mengambil Dark Griffin Blade dariku. Langkahi dulu mayatku..
A : Gubrakk... -_-
2. Hikikomori
Anime No Game No Life
Peraih suara terbanyak kedua, Hikikomori. Penyakit sosial otaku yang satu ini bisa diartikan sebagai “menarik diri” dari kehidupan sosial. Mungkin sebagian dari kamu akan berpikir bahwa Hikikomori sama dengan ansos, tetapi pada kenyataannya tidak, setidaknya tidak secara keseluruhan. Hikikomori cenderung penarikan diri secara ekstrim, mereka mengisolasi diri dalam kamar dalam jangka waktu yang sangat lama. Tipikalnya, pelaku Hikikomori tenggelam dalam tayangan televisi atau komputer di dalam kamar hingga hampir-hampir tidak pernah tidur. Perilaku ini dapat berujung pada gangguan psikologis seperti schizoprenia.
Penyebab dari Hikikomori ini ada banyak, tetapi intinya hanya satu, rasa trauma yang hebat yang dialami penderita saat berada di masyarakat sosial. Mungkin hal inilah yang jarang sekali dipahami oleh masyarakat atau orang-orang lingkungan sekitar terhadap penderita.
3. Nijikon
Sore wa ore no waifu!!
Nijikon hanya menang satu suara dari wibu. Apa itu Nijikon? Nijikon bisa diartikan seseorang yang terobsesi dan jatuh cinta pada karakter dua dimensi atau karakter-karakter fiksi. Dalam bahasa sederhana, jones. Yah, biasanya gejala awal penyakit ini sering banget ngaku-ngaku bahwa suatu karakter anime itu adalah waifu-nya (atau husbando untuk para cewek).
Orang yang terjangkit Nijikon akan sangat mencintai karakter fiksi yang disukai, marah-marah jika ada karakter lain yang berani mendekatinya, dan biasanya pergi kemana-mana dengan karakter tersebut (biasanya dalam bentuk dakimakura). Dalam kasus ekstrim, ada penderita Nijikon yang sama sekali tidak tertarik dengan makhluk nyata dan bahkan sampai menikahi karakter fiksi yang dia cintai.
Tapi, dibalik semua antics Nijikon, ada sebuah hikmah positif yang bisa kita ambil dari penyakit sosial otaku yang satu ini, yaitu saingan kita dalam mencari pasangan menjadi berkurang! Hehehe
Meskipun begitu, sepertinya lebih banyak negatifnya daripada positifnya, misalnya saja bisa menghancurkan tatanan perekonomian global! (Ini beneran lho!)
4. Weaboo (Wibu)
Perbedaan Otaku dan Wibu
Wibu memang berasal dari kelompok otaku. Akan tetapi otaku belum tentu adalah seorang wibu. Wibu berada pada tingkatan dimana seorang otaku mendedikasikan dirinya terlalu berlebihan terhadap hal-hal yang berbau Jepang. Dari empat penyakit sosial otaku yang ada, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Wibu adalah yang paling menjengkelkan. Kenapa? Karena orang yang disebut wibu adalah mereka yang mendewakan segala sesuatu tentang Jepang. Pokoknya segala sesuatu tentang Jepang menurut mereka is the best-lah! Jika ada yang berani sedikit saja mengkritik sesuatu tentang Jepang pasti mereka bakalan maju ke garis depan dan membelanya mati-matian.
Wibu di Indonesia bisa termasuk parah pakai banget. Kita pernah membahas dalam artikel sebelumnya tentang potret wibu di Indonesia. Mereka menganggap kehidupan dunia nyata itu membosankan, hidup sebagai seorang hikikomori dan NEET itu keren, dan nggak bakalan rela kalau ada yang bilang Anime adalah kartun. Well, dalam beberapa kasus ekstrim, malah mereka nggak mengakui bahwa pantsu adalah celana dalam dan jitensha adalah sepeda. Hello…? Padahal sebenarnya juga sama saja, cuma beda bahasa.
Kira2 kalian para otaku, kalian udah mencapai tahap ini belom?
Source : www.duniaku.net, agumgo.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar