Selasa, 06 Maret 2018

Kisah 47 Ronin


みなさん、おはよう
Pada tau kann film 47 ronin yang dimainin sama Keanu Reeves? Hehehe... cerita di film sama aslinya ga jauh-jauh amat kokk, tapi pastinya ga ada penyihir, tengu, sama Keanu nya :v
47 ronin ini termasuk kedalam aksi seppuku (bunuh diri terhormat) massal di Jepang yang terkenal~~ jadi mimin sekarang mau bahas tentang cerita asli 47 ronin itu :3
Kisah bermula tahun 1701 dimana saat itu Shogun Tsunayoshi yang berdiam di Edo ingin memberikan hadiah pada kaisar di Kyoto sebagai rasa hormat. Untuk memenuhi tujuan itu Tsunayoshi memilih dua daimyo (setara gubernur), yaitu Naganori Asano dan Kamei sebagai wakilnya. Usia keduanya yang terbilang masih muda membuat Tsunayoshi merasa perlu membimbing dalam hal etika dan sopan santun penyambutan. Tsunayoshi kemudian menunjuk salah satu petinggi Istana Edo yang cukup berpengaruh, yaitu Yoshinaka Kira (1641-1702) untuk mengajari kedua daimyo itu.
Asano adalah seorang samurai sejati yang sifatnya baik. Sedangkan Kira bersifat sebaliknya. Ia dikenal sebagai pejabat yang korup dan memanfaatkan jabatannya untuk mengambil keuntungan bagi siapa yang berhubungan dengannya.
Ketika upacara berlangsung Kira menghina Asano. Tersinggung dengan ucapan Kira, Asano menyerang Kira dengan wakizashi (pedang pendek). Sayangnya, wakizashi itu hanya melukai wajah Kira. Masih belum puas, Asano kembali menyerang Kira. Namun serangannya berhasil dihindari dan menghantam pilar. Penjaga yang mendengar ada keributan segera meringkus Asano yang dianggap bersalah karena mengacungkan pedang.
Hanya mengacungkan senjata di dalam istana Shogun adalah kejahatan besar, apalagi menyerang orang di istana sama saja menggali kubur sendiri, karena hukumannya sangatlah berat. Shogun Tsunayoshi yang mengetahui keributan itu kemudian menghukum Asano atas perbuatannya dengan segera menyuruhnya melakukan seppuku (ritual bunuh diri). Sedangkan, Kira sendiri bebas dari hukuman.
Saat itu berlaku hukum bahwa jika seorang daimyo tewas akibat seppuku, maka seluruh harta benda berikut istananya akan dikembalikan pada Shogun. Selain itu keluarganya akan kehilangan hak waris dan seluruh samurai yang menjadi pengikutnya akan dibubarkan dan otomatis menjadi ronin (samurai tak bertuan).
Pengikut Asano kebingungan menghadapi masalah yang tiba-tiba ini. Oishi yang bertindak sebagai pemimpin dengan sabar mendengarkan pendapat dari seluruh pengikut Asano. Dari seluruh pengikut Asano yang berjumlah sekitar 300 orang, 47 diantaranya (termasuk Oishi) sebenarnya tidak setuju dengan penyitaan istana itu. Tidak hanya itu, mereka juga ingin membalas kematian tuan mereka yang telah diperlakukan tidak adil.
Dini hari pada tanggal 15 Desember 1702, 47 ronin menyerbu masuk ke rumah kediaman Kira yang berada di Honjo Matsuzaka dan Kira berhasil dibunuh. Kawanan 47 ronin membawa pulang penggalan kepala Kira dan mempersembahkannya di atas makam Asano yang terletak di kuil Sengakuji. Kawanan 47 ronin lalu memberitahu sang majikan di alam sana bahwa pembalasan dendam telah berhasil.
Salah seorang ronin yang bernama Terasaka Nobuyuki memisahkan diri dari kelompok, sehingga kawanan ronin menjadi hanya berjumlah 46 orang.
Setelah itu, Oishi Kuranosuke menyerahkan diri dan pasrah atas semua hukuman yang bakal dijatuhkan pemerintah Bakufu. Pemerintah Bakufu menitipkan para ronin di rumah 4 orang daimyo. Penduduk Edo memuji-muji kelompok ronin sebagai samurai yang setia (gishi) karena berhasil menuntaskan kewajiban sebagai bentuk kesetiaan terhadap sang majikan. Walaupun demikian, perbuatan para ronin membentuk kelompok tanpa seizin pemerintah Bakufu dan melaksanakan pembunuhan balas dendam merupakan kejahatan yang hukumannya adalah hukuman mati.
Para ronin akhirnya diperintahkan untuk mati secara terhormat dengan melakukan seppuku. Pada tanggal 4 Februari 1703, 46 ronin dari Akou melakukan seppuku di halaman rumah kediaman para daimyo tempat mereka dititipkan.
Kelompok ronin dari Akou dimakamkan di kuil Sengakuji. Sampai saat ini, setiap tahunnya di kuil Sengakuji dilangsungkan Gishisai (upacara kesetiaan) pada tanggal 14 Desember untuk memperingati malam penyerbuan para ronin.
Source : indoshotokan.blogspot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar