Jumat, 09 Maret 2018

Momoka dan Pohon Sakura


おはようございます...
Cerita ini berdasarkan legenda tua tentang asal mula pohon sakura tua berumur 700 tahun di Shiwa, Prefektur Iwate, Jepang, yang diberi nama Nanmen no Sakura.
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pemuda yang merupakan pelayan kaisar di ibukota Jepang. Namanya adalah Fujiwara Yoriyuki. Suatu hari, kaisar menyuruhnya pergi ke Michinoku (sekarang Tohoku). Ia pun berangkat ke Michinoku dan di tengah perjalanan, ia tinggal di kuil Akaishi di Shiwa, Prefektur Iwate.
Yoriyuki sangat kesepian karena ia merindukan kampung halamannya. Untuk menghilangkan kesepiannya, ia menanam pohon sakura di dekat kuil itu dan merawatnya setiap hari dan ia semakin hari semakin mencintai lingkungan di sekitar kuil Akaishi tersebut.
Suatu hari, bangsawan yang tinggal di istana Omaki membawa putrinya, Momoka, untuk mengunjungi kuil Akaishi dan memutuskan untuk membuat pesta disana karena keindahan pohon sakuranya. Yoriyuki pun diundang ke pesta tersebut.
Setiap orang yang datang menikmati pesta tersebut, bahkan Momoka memakai kimono terindahnya. Yoriyuki jatuh cinta pada Momoka pada pandangan pertama. Momoka seperti sakura yang jatuh lembut dari pohonnya. Momoka melihat bahwa Yoriyuki adalah orang yang kesepian tetapi ramah dan mencintai pohon sakura yang cantik. Setelah pesta selesai, mereka menghabiskan waktu bersama dan jatuh cinta satu sama lain. 
Namun suatu hari Yoriyuki mendapat surat dari kaisar yang menyuruhnya untuk kembali ke ibu kota. Momoka sangat sedih ketika harus mengucapkan salam perpisahan kepada Yoriyuki hingga ia menangis terus-menerus tanpa henti.
Sebelum Yoriyuki pergi, ia berkata pada Momoka bahwa mereka akan menanam pohon sakura, sehingga pohon sakura itu bisa menggantikan mereka selama Yoriyuki pergi. Mereka pun menanam pohon sakura dan disebelah pohon itu mereka berjanji untuk bertemu kembali, lalu Yoriyuki pun berangkat ke ibu kota.
Beberapa tahun pun berlalu. Momoka merawat pohon sakura yang mereka tanam sebagai cara untuk mengingat Yoriyuki. Pohon itu pun tumbuh besar dengan ranting dan daunnya yang indah.
Tahun setelahnya, pohon sakura itu menghasilkan banyak pucuk bunga, namun tidak ada satupun dari pucuk-pucuk itu yang bunganya mekar. Disaat pohon sakura yang lainnya mekar, pohon sakura yang ditanam mereka berdua tidak kunjung mekar. Momoka bingung mengapa hal itu terjadi dan berpikiran negatif kalau sesuatu terjadi pada Yoriyuki. Momoka pun mulai menangis dan air matanya jatuh ke tanah dam mengenai akarnya. Tiba-tiba pucuk bunga-bunga itu bermekaran dengan indahnya. Dan yang paling mengejutkan, semua bunga sakura tersebut menghadap ke selatan, dimana Yoriyuki tinggal. Momoka ingin memberi tahu Yoriyuki tentang bunga sakura yang mekar tersebut dan menulis puisi tentang hal tersebut. 
Musim pun berganti tetapi tidak ada balasan dari Yoriyuki. Ayah  Momoka yang sedih melihat putrinya, melarang Momoka untuk pergi ke pohon sakura itu lagi. Momoka pun memohon pada ayahnya untuk mengijinkannya pergi ke pohon sakura itu untuk terakhir kalinya; jika Yoriyuki tidak kembali lagi, maka Momoka tidak akan mengunjungi pohon sakura itu lagi.
Pagi berikutnya, Momoka pergi ke pohon sakura itu dan berharap Yoriyuki bahagia tinggal di ibu kota. Namun, tiba-tiba Yoriyuki datang dan berkata bahwa surat dari Momoka mengingatkannya kembali akan cinta mereka. Mereka pun menikah disamping pohon sakura yang mereka tanam itu.
Pohon sakura tersebut sekarang masih ada di kuil Akaishi, Iwate. Silahkan lihat gambar kedua :D
Source : Japan Course (@ine0489k)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar