Ohayou.., mimin mau share info tentang Geisha nih, yuk dibaca…
Geisha seakan menjadi “makhuk” misterius
dan menjadi salah satu profesi tradisonal yang sering disalahmengertikan. Tak
kurang Arthur Golden menerbitkan buku yang berjudul Memoirs of a Geisha yang kemudian
diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Dalam bahasa Jepang “orang seni” atau orang yang terampil dalam seni
tradisional Jepang seperti musik, tari, menyanyi dan upacara minum teh.
Pada awalnya, pria yang mengambil
peran ini. Seiring jumlah pria yang tertarik menekuni bidang ini menurun, maka
para wanita segera mengambil alih. Sebagian wanita yang menjadi geisha
merupakan mantan pelacur, tapi sebagian besar tidak. Tradisi geisha yang
dilakoni perempuan kemudian semakin tertanam kuat. Mereka memiliki hierarki dan
kode etik yang ketat.
Sebagian besar geisha tinggal di
sebuah rumah yang disebut okiya, yang dimiliki oleh seorang wanita yang
biasanya mantan geisha. Kebanyakan okiya memiliki geisha utama, para magang dan
pelayan. Tak jarang para gadis dijual kepada okiya. Mereka tidak bisa pergi
sebelum melunasi biaya pembelian mereka kepada pemilik okiya. Gadis-gadis ini
lantas dilatih di sekolah-sekolah lokal dan memiliki guru yang mengkhususkan
diri dalam berbagai bidang seperti shamisen, tari, flute, drum dan upacara
minum teh.
Saat mereka mendekati usia magang,
okiya akan bernegosiasi dengan geisha senior untuk menjadi mentor magang atau
“kakak”. Sang kakak akan membantu mempromosikan si magang dan mengajarinya seni
menghibur di pesta-pesta, mulai dari cara memulai percakapan cerdas sampai cara
menuang sake. Sang kakak akan mendapatkan sebagian upah si adik sebagai biaya
pelatihan yang dulu telah diberikannya.
Kebanyakan orang mengira geisha
adalah pelacur. Faktanya, geisha sejati jarang terlibat hubungan seksual dengan
pelanggannya. Peran utama geisha adalah sebagai penghibur. Para geisha biasanya
dipanggil ke pesta dimana mereka bertugas menghidupkan suasana dengan menari,
menyanyi atau cara lain.
Seorang geisha mungkin memiliki
pelindung pribadi atau danna. Hubungan ini biasanya bersifat seksual, meskipun
terjadi di luar lingkungan kerja normal. Pada umumnya seorang pria kaya yang
mampu membayar biaya sekolah, pelajaran, resital pribadi dan bahkan pakaian
seorang geisha. Dengan memiliki danna, seorang geisha mampu memutuskan hubungan
dengan okiya dan hidup secara mandiri jika dia menginginkannya.
Geisha mempelajari berbagai seni
tradisional Jepang dengan serius, bahkan hingga sekarang. Jumlah mereka terus
menurun, namun masih ada wanita Jepang yang tetap melakoninya. Wilayah Jepang
yang paling terkenal dengan geisha nya adalah Kyoto. Wisatawan masih bisa
melihat gadis-gadis muda ini memakai kimono penuh ornamen dan menjalankan peran
tradisional berusia berabad-abad sebagai penghibur.
Source : http://www.amazine.co/28017/apa-itu-geisha-fakta-sejarah-gadis-penghibur-jepang/,
Japan Course
(@ine0489k)