Senin, 29 Mei 2017

Kehidupan Muslim Di Jepang

Ohayou, karna sekarang sudah memasuki bulan puasa mimin akan posting tentang kehidupan muslim di Jepang. berikut penjelasannya^^

Jepang bukanlah negara yang mayoritas penduduknya beragama islam seperti halnya Indonesia. Jepang adalah negara yang boleh dikatakan tidak begitu menganggap penting masalah keagamaan. Oleh karena itu, sebagai orang islam yang menuntut ilmu di negara ini, diperlukan ketahanan diri untuk senantiasa tetap istiqamah. Terkait dengan hal ini, saya ingin sedikit menceritakan kehidupan muslim di Jepang. Pada dasarnya, kehidupan muslim di jepang secara umum bisa dikatakan Alhamdulillah masih dalam keadaan stabil dan tidak mendapat gangguan ataupun hambatan yang betul-betul menjadi masalah. Selama hampir 6 bulan di Jepang, saya masih bisa beribadah dengan tertib, sholat 5 waktu, sholat malam dan sholat Jumat. Sholat 5 waktu dapat dikerjakan di sela-sela kegiatan kuliah ataupun lab.

Di Jepang ini terdapat Islamic Center yang secara umum berfungsi sebagai center atau “markas” bagi orang-orang islam yang ada di Jepang. Selain itu ada beberapa masjid (khususnya di Tokyo) dan mushalla-mushalla di kampus-kampus yang terdapat banyak mahasiswa islamnya (jangan samakan dengan mushalla atau masjid kampus yang ada di kampus-kampus di Indonesia lho, ya). Di Tokyo, masjid-masjid ini dikelola oleh muslim-muslim dari Saudi Arabia, Pakistan dan Turki. Karena di jepang membuat keributan menjadi hal yang dilarang, maka suara-suara dari masjid tidak sampai ke luar masjid, tetapi hanya terdengar di dalam masjid saja. Pelaksanaan shalat lima waktu didirikan di masjid-masjid dan di mushalla-mushalla ini. Begitu pula dengan pelaksanaan shalat jumat dan shalat-shalat sunat lainnya yang terkait dengan waktu, seperti shalat tarawih dan sejenisnya. Akan tetapi, karena letak masjid ataupun mushalla ini jauh dari tempat beraktivitas kaum muslim di Jepang, pelaksanaan shalat-shalat tersebut diadakan sendiri oleh beberapa muslim yang berada di daerah itu.

Jadwal waktu shalat lima waktu ini pun akan berbeda dengan Indonesia yang waktu shalat lima waktunya agak teratur. Jadwal waktu shalat subuh misalnya, ada waktu di mana subuh masuk sekitar pukul 02.40, ada pula waktu di mana jadwal subuh masuk pukul 5.20. Karena itu pula, ada saat di mana Jepang mempunyai siang yang panjang dan ada juga saat di mana siangnya pendek. Keadaan ini juga mempengaruhi jadwal dan lamanya puasa, baik itu puasa ramadhan (yang beberapa tahun kedepan akan jatuh pada saat Jepang mempunyai siang yang panjang) maupun puasa sunat bagi teman-teman yang sering mengamalkannya. Di asrama untuk keperluan penanda sholat lima waktu serta waktu sahur dan buka puasa, saya menggunakan software shollu yang akan secara otomatis mengumandangkan adzan jika waktu sholat tiba.

Selanjutnya, pada umumnya orang-orang Jepang sebenarnya sangat menghargai keberadaan kita sebagai pemeluk agama islam. Peraturan bahwa daging babi dan sake dan sejenisnya adalah haram bagi orang islam diketahui oleh kebanyakan orang jepang dan setiap mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengundang kaum muslim, makanan-makanan dan minuman-minuman biasanya akan dipisah antara yang haram dan yang tidak haram. Akan tetapi, mereka akan menghargai keberadaan kita sebagai muslim ketika kita konsisten dengan apa yang kita katakan sebelumnya. Ketika mengatakan bahwa sake dan daging babi tidak boleh dimakan, maka tetaplah konsisten dengan keharaman makanan tersebut. Mereka akan sangat tidak senang ketika pada pertemuan pertama kita mengatakan bahwa minuman beralkohol ini haram, dan pada pertemuan selanjutnya, kita meminum minuman itu.

Begitu pula ketika teman-teman ingin membeli ataupun memakan makanan-makanan dan minuman-minuman yang dijual di toko-toko di jepang. Untuk daging, karena di Jepang dagingnya disembelih dengan tidak menggunakan cara yang diajarkan oleh islam, maka semua daging (kecuali daging ikan tentunya) menjadi haram.

Source : http://belajar-nihongo.blogspot.com/2010/02/kehidupan-muslim-di-jepang.html?m=1, Japan Course (@ine0489k)

Kamis, 04 Mei 2017

5 Momen Dalam Kisah One Piece yang Paling Menggugah Hati Penggemar

Ohayoo:), ohisashiburi desune.. Ogenki desuka?
おはよおひさしぶりですお元気です

Maaf yah mimin udah lama gak posting karna sibuk urusan kuliah, oke kali ini mimin mau sharing artikel nih, adakah yang suka one piece disini?? hehee yuk baca artikel pendek yang mimin temuin dari japanese station.

Siapa sih yang tidak mengenal petualangan dari Bajak Laut Topi Jerami yang mencari harta karun legendaris yang ditinggalkan Gol D Roger? Petualangan yang penuh aksi, tawa dan juga haru ini telah berlangsung sejak 19 Juli 1997 dalam bentuk manga mingguan di Weekly Shounen Jump karya Eiichiro Oda. Dalam kurun waktu 19 tahun ini, tidak jarang para penggemar telah dibuat terharu oleh momen-momen yang terjadi selama petualangan kru Bajak Laut Topi Jerami berlangsung. Berikut adalah 5 momen dalam kisah One Piece yang paling menggugah hati penggemar menurut penulis.

5. Kemunculan Kembali Sabo
Sabo yang lahir dari keluarga bangsawan di Gray Terminal merupakan saudara angkat Luffy dan Ace setelah mereka bertukar cawan sake, namun Sabo diduga oleh Luffy telah lama mati karena kapal yang ia naiki ditembak hancur oleh Tenryuubito.

Dua tahun setelah peperangan besar di Marineford, Luffy melanjutkan kembali pelayarannya di Grand Line dan saat Bajak Laut Topi Jerami tiba di pulau Dressrosa tempat berdiamnya salah seorang Shichibukai yaitu Donquixote Doflamingo, Oda-sensei membuat para penggemar One Piece di seluruh dunia terkejut dan terharu karena ia memunculkan kembali Sabo yang sudah dewasa di hadapan Luffy. Setelah kemunculan Sabo, Luffy tidak berhenti menangis karena bahagia, bukan hanya karena ia menyangka Sabo telah lama mati, namun kehadiran kembali Sabo merupakan angin segar bagi Luffy yang merasa sangat terpukul sejak kehilangan Ace.

4. Kehancuran Arlong Park dan Penyelamatan Nami
Momen ini sangat membuat hati para penggemar marah terhadap karakter Arlong yang memperalat Nami untuk mencari uang dengan jumlah besar untuk menebus kampung halamannya dari Bajak Laut Manusia Ikan, namun di saat Nami hampir berhasil mengumpulkan uang tersebut, Arlong mempermainkan jerih payah gadis yang sejak kecil berusaha dengan sepenuh jiwa dan tenaganya. Hal tersebut membuat Nami putus asa dan merasa sangat sedih sehingga akhirnya ia meminta pertolongan pada Luffy untuk mengalahkan Arlong.

Melihat dan mendengar Nami yang menangis meminta tolong kepadanya, Luffy berang bukan kepalang dan menyerang Arlong Park bersama dengan para penduduk desa, pertempuran berlangsung sengit dan pada puncak pertarungan antara Luffy dan Arlong, Arlong Park ikut runtuh bersama dengan serangan terakhir Luffy terhadap Arlong.

Para kru yang khawatir terhadap keadaan Luffy yang ikut tertimbun reruntuhan Arlong Park akhirnya dapat bernapas lega setelah Luffy bangkit dan berdiri di puncak reruntuhan tersebut, di sinilah Luffy berteriak satu kalimat yang selamanya dikenang oleh para penggemar One Piece yaitu “Nami! Omae wa… ore no nakama da!!”

3. Binks’ Sake
Binks’ Sake adalah judul lagu yang dinyanyikan oleh Bajak Laut Rumbar pada pelayaran terakhir mereka setelah mereka diserang oleh bajak laut lain di Florian Triangle. Cukup banyak kru yang selamat setelah serangan tersebut namun mereka semua terkena racun yang dioleskan di senjata lawan mereka. Mereka tidak dapat diselamatkan karena dokter yang mereka miliki tewas pada serangan tersebut.

Mengetahui mereka sudah tidak terselamatkan, akhirnya seluruh kru Bajak Laut Rumbar memutuskan untuk menyanyikan lagu Binks’ Sake untuk terakhir kalinya bersama-sama. Brook sebagai kapten dari Bajak Laut Rumbar saat itu memimpin para kru untuk bernyanyi dengan bahagia walaupun tahu kematian sudah sangat dekat dengan mereka. Lagu ini juga menjadi salah satu lagu favorit dari kru Bajak Laut Topi Jerami dan juga menjadi lagu yang memotivasi Brook untuk memenuhi janjinya untuk bertemu kembali dengan Laboon, ikan paus yang menunggu kepulangannya di seberang lautan.

2. Kematian Portgas D Ace
Kisah Luffy menyelamatkan Ace yang akan dieksekusi oleh angkatan laut di markas besarnya Marineford, setelah melewati berbagai macam petualangan dan pertarungan akhirnya Luffy berhasil menemui Ace di panggung eksekusi. Dibantu oleh bajak laut Shirohige, Luffy bertempur melawan angkatan laut dan Shichibukai untuk menyelamatkan Ace.

Luffy akhirnya berhasil menyelamatkan Ace dari panggung eksekusi, akhirnya kedua kakak-beradik tersebut bertemu kembali dan bertempur bersama untuk melarikan diri dari markas besar angkatan laut tersebut. Hal ini membuat para penggemar bahagia karena melihat usaha keras Luffy yang berbuah hasil.

Dalam usaha mereka melarikan diri dari kejaran angkatan laut, Ace terprovokasi oleh ejekan yang dilontarkan oleh Admiral Akainu kepada Shirohige, pertarungan berlangsung tidak seimbang, Luffy berusaha membantu Ace dalam pertarungan tersebut. Hal tersebut malah membuat Akainu mengejar Luffy dan di saat serangan Akainu hampir membunuhnya, Ace menghalangi serangan tersebut dan terluka parah demi menyelamatkan adik kesayangannya itu.

Kejadian ini membuat Shirohige marah besar dan membuat Akainu babak belur. Luffy memeluk kakaknya yang sudah tidak berdaya dan menjerit meminta pertolongan, akan tetapi nyawa Ace sudah tidak dapat terselamatkan.

1. Perpisahan dengan Going Merry
Going Merry adalah nama dari kapal pertama yang dimiliki oleh Bajak Laut Topi Jerami, kapal ini didapatkan oleh Luffy setelah menolong Kaya dari serangan bajak laut Kuroneko, seiring dengan berjalannya waktu dan perbaikan yang seadanya, kapal ini mengalami kerusakan di mana-mana. Bajak Laut Topi Jerami akhirnya memutuskan untuk pergi ke Water 7 untuk memperbaiki kapal kesayangan mereka ini.

Setelah melihat kerusakan parah yang diderita oleh Going Merry, para tukang kayu terbaik di seluruh dunia yang tinggal di Water 7 pun tidak menyanggupi untuk memperbaiki kapal tersebut, mereka menyarankan untuk membeli kapal baru dengan uang yang dimiliki Bajak Laut Topi Jerami saat itu. Hal ini menimbulkan perdebatan di antara kru, Usopp yang tidak setuju untuk membeli kapal baru akhirnya bertarung dengan Luffy yang memutuskan untuk melanjutkan pelayaran meski tanpa Merry.

Setelah pertempuran sengit di Enies Lobby, kru Bajak Laut Topi Jerami yang bingung dan telah putus asa bagaimana cara untuk melarikan diri dari kejaran angkatan laut mendengar suara yang menyuruh mereka semua untuk melompat ke laut. Hal yang mengejutkan kembali terjadi. Going Merry, kapal yang dinyatakan sudah tidak bisa berlayar dan tanpa awak kapal tiba-tiba berada di bawah mereka semua yang sedang terjun ke laut lepas.

Rupanya Merry telah mengerahkan tenaga terakhirnya untuk menyelamatkan kru Topi Jerami yang berada dalam kesulitan. Pada akhirnya Merry benar-benar tidak dapat terselamatkan kembali, kapal tersebut pecah menjadi dua bagian. Para kru sepakat untuk memakamkan kapal kesayangan mereka dengan membakarnya agar ia kembali ke laut. Pada adegan ini terjadi percakapan yang mengharukan di mana para kru menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Going Merry dan juga Merry yang menyampaikan rasa terima kasihnya atas perjalanan dan petualangan mereka bersama-sama selama ini.

Apakah kalian setuju dengan pendapat penulis? Jika tidak, momen mana yang paling menggugah hati kalian?

(Featured image: onepiecefc.com)
Source : Japanese Station, Japan Course (@ine0489k)