Selasa, 26 September 2017

Tarian Chakkirako

Hai hai... pagi ini akan post soal tarian dari Jepang salah satunya adalah Chakkirako..
Tari rakyat ini dari kawasan Nakazaki dan Hanagure, Jepang. Tari ini dibawakan setahun sekali sebagai tradisi perayaan tahun baru kecil (koshogatsu) pada setiap 15 Januari. Penari berjumlah sekitar 20 anak perempuan (5 hingga 12 tahun). Mereka menari di depan kuil Shinto dan beberapa rumah tinggal penduduk setempat.

Kostum penari berupa baju kimono berwarna-warni cerah. Para penari menari sambil berjajar berhadap-hadapan atau menari dalam lingkaran. Alat-alat menari yang dipegang sewaktu menari bergantung kepada jenis tarian. Penari memegang maiōgi (kipas lipat untuk menari, atau dua buah kipas lipat) atau chakkirako.

Tarian mereka tidak diiringi alat musik, melainkan diiringi nyanyian yang disebut ondotori, dari lima hingga sepuluh orang wanita berusia 40 tahun hingga 80 tahun. Pakaian yang dibawakan para wanita adalah kimono warna hitam lengkap dengan haori. Nama tarian ini berasal dari bunyi chakkirako yang terdengar setelah para penari membunyikan dua batang bambu yang mereka bawa.
Ada enam repertoar sesuai dengan judul lagu :
1.    Hatsuise (初いせ)
2.    Chakkirako (ちゃっきらこ)
3.    Nihon-odori (二本踊り)
4.    Yosasa-bushi (よささ節)
5.    Kamakura-bushi (鎌倉節)
6.    Oise Mairi (お伊勢参り)
Keseluruhan dari repertoar juga disebut “Chakkirako”.

Pada tahun 1976, Pemerintah Jepang menetapkan Chakkirako sebagai Warisan Penting Budaya Takbenda Rakyat. UNESCO memasukkan tari ini ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2009.

Source : Japan Course (@ine0489k)

Jumat, 01 September 2017

Kebudayaan Jepang yang Paling Unik dan Gila, Tertarik?

Ohayou minna.., ohisashiburi desu ne~~
Pagi ini mimin mau posting tentang Kebudayaan Jepang yang unik, kuy dibaca..

Jepang selalu memiliki hal yang unik. Tak heran dalam sekitar 10 tahun terakhir ini, penggemar negeri Matahari Terbit ini semakin meningkat. Tidak hanya karena lingkungan dan kehidupan di sana, namun sampai bagian kebudayaannya.

Masyarakat Jepang dikenal memiliki selera budaya dan fashion yang unik. Di mana mereka tak segan-segan memilih pakaian dan gaya penampilan yang aneh bahkan cenderung gila untuk kalangan Jepang itu sendiri.

Dengan kebanyakan terinspirasi pada karya anime dan manga, generasi muda Jepang memperlihatkan style fashion unik yang jadi kiblat di dunia Internasional. Meskipun industri K-Pop kini begitu booming, namun penggemar setia kebudayaan Jepang masih sangat tinggi.

Kira-kira apa kebudayaan Jepang yang bahkan dianggap gila dan unik bahkan oleh masyarakat Jepang sendiri?

1. Harajuku Style
Harajuku style adalah induk dari seluruh fashion unik Jepang saat ini. Berpusat pada area sekitar stasiun kereta api Harajuku, banyak generasi muda Jepang menampilkan fashion unik yang berbeda dan tetap trendy. Seakan kawasan Harajuku menjadi catwalk raksasa dan pusat perhatian dunia.

Bahkan kini fashion Harajuku sudah memiliki begitu banyak produk dan clothing brand yang sampai dijual di Eropa dan Amerika Serikat. Pakaian, tata rambut sampai make up yang berbeda, membuat Harajuku Style semakin populer. Apakah kamu termasuk penggemarnya?

2. Dekotora
Jika supir truk di Indonesia mungkin lebih senang menggambar bak truk dengan sosok wanita dan tulisan menggelitik seperti “Kutunggu Jandamu” atau “Tak Pulang Tak Ada Uang”, maka supir truk di Jepang menghabiskan waktu (dan uang mereka) untuk mendekorasi truk.

Dikenal dengan nama Dekotora (kombinasi kata bahasa Inggris “decoration” dan “truck”), mereka membuat truk dihiasi lampu sampai kotak-kotak desain super rumit. Tata cahaya terang, terutama di malam hari pasti membuat Dekotora menjadi bahan perhatian. Bagaimana jika tukang antar paket kilat memiliki alat transportasi seperti ini?

3. Gyaru
Berasal dari kata bahasa Inggris, “gal”, Gyaru adalah mereka gadis-gadis muda yang mewarnai rambut mereka dengan nuansa perak dan pirang serta make up yang memberikan kesan kulit lebih gelap namun colorful. Penganut style Gyaru lebih sering menampilkan kesan seksi mereka. Gyaru sendiri memiliki banyak macam style.

Salah satunya adalah Kogyaru, di mana gadis-gadis SMA di Jepang tampil dengan seragam sekolah seksi dan mewarnai rambut jadi pirang. Lalu ada Ganguro, mereka yang memakai riasan gelap, bibir putih dan stiker warna-warni di wajah. Yang lebih gila lagi adalah Yamanba, di mana para gadis Jepang tampil dengan dandanan konyol dan aksesoris penuh warna yang kontras dengan riasan gelap.

4. Lolita
Memakai rok, gaun dengan kerah tinggi, topi dan payung berbulu adalah salah satu ciri khas style Lolita. Seakan sekumpulan gadis ini adalah lulusan sekolah sutradara film Tim Burton dari jaman Victoria.

Style Lolita kini bahkan sudah berkembang ke Gothic Lolita, masih dengan rok-rok lebar, hanya Gothic Lolita dominan warna hitam. Style Lolita timbul dari penolakan para gadis di Jepang di mana para pria berpikir bahwa gadis cantik itu harus berpakaian super seksi. Sehingga Lolita lebih mengedepankan pakaian anggun dan kesan cute dari trend fashion 200 tahun lalu.

5. Kawaii - Decora
Kawaii merupakan bahasa Jepang yang diartikan bebas menjadi cute (imut). Kawaii - Decora menjadi salah satu aspek Harajuku style paling populer. Di mana mereka penganut fashion ini tampil dengan pakaian dan make up style untuk anak-anak kecil.

Dengan warna-warna pastel, penganut Kawaii tampil layaknya anak-anak imut. Sementara Decora adalah style fashion yang mengedepankan pemakaian aksesoris lucu dan unik.

6. Male Hosts
Jika Gyaru style lebih dipakai kalangan perempuan, maka Gyaruo style dipilih oleh generasi muda pria di Jepang. Memakai pakaian mahal, parfum mahal, dan tata rambut ala eksekutif muda, Gyaruo identik dengan pria muda yang menghabiskan waktu di klub bersama perempuan lebih tua.

7. Yankii
Mereka yang menganut Yankii style adalah sekelompok orang yang mewarnai rambut menjadi pirang dan oranye. Pilihan hidup kalangan Yankii juga cukup bebas, cuek dan terkadang tidak mengikuti aturan yang berlaku.

Sudah lama Yankii dianggap sebagai “hantu” dalam kebudayaan modern Jepang. Dimulai di akhir era 80-an, Yankii lebih dikenal sebagai style punk Jepang yang tak menjalani hidup bebas dan menerobos paradigma.

8. Visual Kei
Jika Korea Selatan memiliki style K-Pop yang imut dan manis, maka Jepang memiliki Visual Kei yang begitu keren. Visual Kei dianggap banyak orang sebagai gerakan dari musisi rock Jepang (JRock) yang tampil dengan kostum, make up, tata rambut eksentrik yang terkadang berkesan androgini.

Visual Kei telah mempengaruhi gaya busana di kawasan Harajuku, terutama bagi mereka yang berkumpul di Jingu Bashi (jembatan yang menghubungkan Harajuku dengan Meiji Shrine). Salah satu band pengusung Visual Kei paling populer di dunia adalah L’Arc~en~Ciel.

9. Cosplay
Cosplay merupakan singkatan dari Costume Play. Salah satu subkultur Harajuku yang berpakaian ala karakter manga, anime, dan game di Jepang. Di kawasan Akihabara, Tokyo, bahkan ada cafe Cosplay tempat berkumpul penggemar style ini.

Bahkan kini event Cosplay juga sudah diapresiasi sampai di luar negeri. Toko-toko penjual aksesoris Cosplay juga bisa kita temukan di berbagai daerah modern. Cosplay awalnya dari Amerika, tapi lebih berkembang di Jepang, Mereka yang berpakaian Cosplay seakan karakter yang timbul langsung dari Inuyasha, Naruto, Bleach, sampai Final Fantasy.

Source : https://plus.kapanlagi.com/kebudayaan-jepang-yang-paling-unik-dan-gila-tertarik-bb49d9.html, Japan Course (@ine0489k)