Sabtu, 30 Desember 2017

Fotografer Abadikan Salah Satu Parade Terindah di Jepang

Pada bulan November setiap tahunnya, ada salah satu parade terindah di Jepang yang dinamakan “Prosesi periode Heian”. Acara tradisional yang berasal dari periode Heian dan dikenal sebagai warisan dunia ini diadakan di Kumano Kodo, Prefektur Wakayama, Jepang. Perjalanan ziarah menuju ke “Kumano-Kodo” yang disebut “Kumano-mode” ini dahulu menjadi populer. Banyak orang yang berkunjung untuk menyaksikan para peserta parade berjalan berbaris di alur pegunungan yang sempit. Fotografer Jepang bernama Hidetoshi Ogata pun menangkap dan mengabadikan momen-momen menarik dari parade tersebut. Yuk lihat foto-fotonya di bawah ini dilansir dari boredpanda.com!

Source : boredpanda.com, Japan Course (@ine0489k)

Selasa, 19 Desember 2017

Love Hotel - Hotel Cinta

Pagi para adders sekalian! (^V^)
Kali ini, mimin akan membahas tentang Love Hotel di Jepang nih..
Kalian pasti pernah denger tentang love hotel. Banyak sekali hotel ini disebut-sebut di anime-anime. Love hotel ini bukan suatu rahasia lagi tapi memang salah satu tujuan jika orang-orang ke Jepang.
Singkatnya aja ya, ini hotel dimana pasangan lelaki dan wanita melakukan hal-hal yang romantis. Tapi tidak terbatas itu saja, kamu sendirian pun bisa kesini atau bersama teman lelaki.
Cara membedakan love hotel dengan hotel biasa :
1.    Love hotel dari luar tidak terdapat jendela kecuali di pintu masuk.
2.    Namanya biasanya tidak masuk akal.
3.    Spanduk biasanya berwarna biru atau pink.
4.    Bentuknya tidak normal.
5.    Mereka memiliki tema khusus (Hello kity dan lain lain).
Hal pertama adalah IDENTITAS KAMU RAHASIA!
Yah, kalau kamu ingin pesan love hotel di Jepang, kamu tidak akan datang ke resepsionis dan pesan kamar. Kamu akan disediakan mesin untuk memesan kamar, masukin duit terus nanti koncinya keluar dengan nomer kamar. Jadi kamu gak akan bertemu dengan staf apapun.
Kamu bisa pesan makanan dan minuman, dan nanti akan diantar melalui lobang kecil di pinggir kamar.
Didalam, nanti ada sebuah kantong kecil disediakan diatas kasur. Kantong itu berisikan hand lotion, masker muka dan juga hand sanitizer.
Didalam hotel ini juga, layaknya hotel biasa disajikan teh dan kopi yang anda bisa seduh sendiri.
TV pun disediakan di dalam kamar tanpa biaya dengan seleksi stasiun yang minim karena anda diharuskan menghabiskan waktu bersama pasangan anda.
Bau yang ada didalam kamar itu sangat kencang aromanya. Aroma seperti semprotan pewangi ruangan itu terus-terusan dihembuskan kedalam kamar.
Lanjut. Harga love hotel sebenernya tidak mahal, dan cukup terbeli dan cocok harganya.
Kalau ke love hotel jangan langsung beranggapan negatif. Love hotel ini banyak dituju turis-turis karena harga murah dan kondisi yang enak. Jangan langsung berpikiran yang enggak enggak yaaa.
Source : Japan Course (@ine0489k)

Sabtu, 02 Desember 2017

7 Alat Musik Tradisional Jepang

Ohayou mina san,..
Kali ini min mau kasih sedikit informasi tentang alat musik tradisional Jepang,. langsung aja yuk,,..
Jika kalian pernah menyaksikan festival Jepang, biasanya akan ada pertunjukkan alat musik tradisional yang dimainkan. Juga bagi kalian yang mencintai budaya Jepang tentunya ingin mengenal lebih jauh alat musik tradisionalnya. Beberapa alat musik utama yang populer antara lain :
1.    Horagai
Sewaktu mengunjungi kuil Budha di Jepang, kemungkinan kalian pernah melihat instrumen yang satu ini. Bentuknya seperti kerang yang menyerupai terompet. Zaman dulu, masyarakat Jepang memakai instrumen ini dalam upacara atau perayaan. Begitu pun samurai, yang menggunakan instrumen ini sebagai penanda (sinyal) semasa perang dulu.
2.    Koto
Instrumen ini terbagi ke dalam dua tipe, tipe senar 13, dan senar 17. Rupanya mirip dengan Zheng di Tiongkok, Gayageum di Korea, dan Yatga di Mongolia. Biasa terbuat dari kayu Kiri, dengan panjang mencapai 180 cm. Yang satu ini kalo di indonesia dikenal dengan sebutan kecapi.
3.    Kotsuzumi
Merupakan drum bahu yang terlihat simpel namun dapat menghasilkan aneka jenis bunyi dan getaran, bergantung dari pukulan penabuh, apakah di tengah, atau di tepian. Dalam memainkannya kadang disertai dengan teriakan sang penabuhnya.
4.    Mukkuri
Mukkuri adalah sebuah harmonika yang terbuat dari bambu dengan panjang 10 cm dengan lebar 1.5 cm. Dikenal sebagai instrumen tradisional Ainu.
5.    Shakuhachi
Ini adalah seruling bambu yang secara tradisional digunakan bhiksu Budha Zen sebagai peralatan keagamaan. Shakuhachi nadanya paling sensitif di antara seruling Jepang lainnya. Alamat musik ini berdiameter 3.5-4 cm, memiliki 4 lubang di depan dan satu lubang di belakang. Instrumen ini bisa ditemui ketika kalian mengunjungi Festival Himeji Oshiro. Sisi dalam Shakuhachi digosok hingga halus, lalu bagian dalamnya diolesi Shu-urushi (bahan pewarna alam). Pada bagian mulut dipasangi tanduk rusa atau kerbau supaya lebih kokoh.
6.    Shamisen
Shamisen adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar dan dimainkannya dengan cara  dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang fungsinya untuk memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung dari anjing. Shamisen yang terbuat dari kulit imitasi kualitas suaranya tidak sebagus kulit asli. Dalam Bahasa Jepang, Shamisen mempunyai arti “tiga senar”.
·         Hosozao, adalah shamisen berukuran kecil.
·         Chuzao, satu ukuran di atas Hosozao.
·         Futozao, adalah shamisen berukuran terbesar.
7.    Taiko
Pada umumnya alat musik perkusi merupakan instrumen paling primitif di masyarakat belahan dunia mana saja. Sama seperti taiko yang telah ada dan telah digunakan lebih dari 2000 tahun lalu di Jepang. Sebuah drum yang digunakan sebagai alat komunikasi atau sebagai instrumen saat ritual keagamaan. Meski perkusi yang dulu digunakan agak berbeda sedikit dari yang ada di masa sekarang.
Source : http://japantourlist.com/id/mengenal-7-alat-musik-tradisional-jepang, Japan Course (@ine0489k)