Minggu, 30 Desember 2018

Mengapa Jepang Merayakan Natal dengan Makan KFC?



Bagaimana bisa sebuah kampanye pemasaran restoran cepat saji berubah menjadi tradisi saat Natal bagi jutaan orang?
Setiap Natal, Ryohei Ando berkumpul bersama dengan keluarganya dalam sebuah tradisi liburan. Seperti yang dilakukan ayahnya ketika dia masih kecil, dua anak-anaknya akan merogoh ember berwarna merah dan putih dan mengambil potongan terbaik ayam goreng yang bisa mereka temukan.
Ya, ini merupakan kegembiraan Natal KFC bagi keluarga Ando. Mungkin tampaknya aneh di luar Jepang, tetapi bagi keluarga Ando dan jutaan lainnya tidak akan pernah membiarkan Natal berlalu tanpa Kentucky Fried Chicken. Setiap musim Natal diperkirakan 3,6 juta keluarga Jepang mentraktir diri mereka sendiri ayam goreng dari restoran cepat saji Amerika yang telah menjadi tradisi di seluruh negeri.
“Anak-anak saya, berpikir itu merupakan sesuatu yang wajar,” kata Ando, seorang yang bekerja dibagian departemen pemasaran di perusahaan peralatan olahraga di Tokyo, yang berusia 40 tahun.
Ketika jutaan orang merayakan Natal dengan KFC, lainnya di Jepang mentraktir diri mereka sendiri dengan liburan romantis mirip Hari Valentine, dan pasangan menandai peristiwa itu dengan makan malam di restoran kelas atas. Bagi keluarga Jepang yang lain, Natal diakui tetapi tidak dirayakan dengan cara yang khusus.
Tetapi bagi mereka yang ingin ikut serta, ini tak semudah masuk ke restoran dan memesan. Desember merupakan bulan yang sibuk bagi KFC di Jepang, penjualan harian di sejumlah restoran selama periode Natal bisa meningkat 10 kali lipat dari biasanya. Makan Malam spesial seringkali harus di pesan satu pekan sebelumnya. Dan mereka yang tidak melakukannya seringkali harus mengantri sampai berjam-jam.
Asal-usul tradisi KFC di Jepang merupakan buntut dari promosi perusahaan bahwa “setiap bisnis yang masuk ke Jepang seharusnya belajar.”
Menurut juru bicara KFC Jepang Motoichi Nakatani, tradisi ini dimulai dari Takeshi Okawara, manajer pertama KFC di negara ini. Sesaat setelah restoran ini dibuka pada 1970, Okawara bangun di tengah malam dan menuliskan ide yang datang melalui mimpi : sebuah “ember pesta” untuk dijual disaat Natal.
Okawara memimpikan ide itu setelah mendengar sepasang warga asing di tokonya berbicara mengenai bagaimana mereka merindukan makan kalkun di saat Natal, menurut Nakatani. Okawara berharap makam malam ayam goreng saat Natal dapat menjadi pengganti yang baik, dan kemudian dia mulai memasarkan “ember pesta” sebagai cara untuk merayakan liburan.
Pada 1974, KFC melakukan rencana pemasaran nasional, dengan menyebutnya Kurisumasu ni wa Kentakkii, atau Kentucky untuk Natal.
Upaya itu dengan cepat melesat, begitu pula dengan karir Okawara yang merupakan lulusan Harvard, naik menjadi presiden dan CEO dari Kentucky Fried Chicken Jepang 1984-2002.
“Ini mengisi kekosongan,” kata Rokka. “Tidak ada tradisi Natal di Jepang, dan ketika KFC datang dan mengatakan, ini yang harus kamu lakukan pada saat Natal.”
Iklan perusahaan untuk makanan Natal menggambarkan keluarga Jepang yang bahagia berkumpul mengelilingi ember ayam goreng. Tetapi ini bukan sekedar bagian dada dan paha ayam, sajian itu telah menjadi kotak makanan keluarga spesial yang diisi dengan ayam, kue dan anggur.
Setelah berpergian ke luar negeri, Ando menyadari bahwa negaranya mungkin satu-satunya yang merayakan Natal dengan seember KFC. Tetapi bagi dia, dia melihat tradisi itu lebih dari sebuah bentuk promosi perusahaan.
Bagi Ando, dia tetap berencana untuk mendapatkan KFC untuk anak-anaknya pada tahun ini. Tetapi dia mendatangi toko roti juga untuk membeli kue Natal. Di saat malam Natal, keluarga akan berkumpul mengelilingi ember KFC, seperti yang dilakukan Ando di masa kecil, dan seperti anak-anaknya akan melakukannya dengan generasi yang mendatang.
“Ini seperti sebuah simbol reuni keluarga,” kata Ando. “Ini bukan sekedar mengenai ayam. Ini mengenai membuat keluarga berkumpul, dan hanya kebetulan ada ayam yang menjadi bagian itu.”

Source : http://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-38375432

Selasa, 25 Desember 2018

Bagaimana Orang Jepang Merayakan Natal?


Hari raya Natal di Jepang hanyalah sekedar hari libur yang dirayakan bersama selama beberapa dekade terakhir. Tapi, hari tersebut masih belum dianggap sebagai hari libur keagamaan karena tidak begitu banyak kaum kristiani yang ada di Jepang. kini natal di Jepang menyerap kebudayaan populer yang terdapat di Amerika, seperti hari valentine dan juga Halloween. Natal di negeri matahari terbit itu, dikenal sebagai waktu berbagi kebahagian.
Banyak orang Jepang merayakan Natal. Keluarga dan teman-teman beramai-ramai mengadakan pesta, tentunya dengan kue, makanan yang lezat dan berbagai dekorasi natal. Seiring dengan liburan Tahun Baru, yang menjadi peristiwa besar pada musim pesta. Sebagian besar orang Jepang tidak pergi ke gereja untuk misa Natal, dan juga Natal disana bukanlah hari libur. Para orang tua yang telah memiliki anak akan memberikan mereka “hadiah dari santa”. Malam natal disana dianggap sebagai saat yang romantis, dimana banyak pasangan menghabiskan waktu bersama lalu bertukar kartu dan hadiah natal. Candlelight dinner di restoran dan tempat-tempat romantis yang akan menjadi indah saat natal dengan tata lampunya, juga akan dipenuhi para pasangan saat malam natal di Jepang.
Orang Jepang biasanya menyantap ayam goreng saat hari natal di Jepang, percaya atau tidak, hari itu adalah hari tersibuk selama satu tahun untuk franchise restoran siap saji KFC. Makanan tradisional Jepang disaat natal adalah kue natal, bukan kue dengan berbagai buah-buahan, melainkan sponge cake yang didekorasi dengan whipped cream dan strawberry.
Sebagaimana 25 Desember di Jepang bukanlah hari libur nasional, jadi sekolah dan berbagai usaha bisnis tetap berjalan seperti biasa pada hari tersebut. dalam bahasa Jepang mengucapkan Selamat Natal (merry Christmast) dengan “Meri Kurisumasu” dan maskot terkenal pada hari natal akan dipanggil “santa-san”.
Tapi, yang lebih mendekati budaya natal Amerika di Jepang adalah Tahun Baru Jepang yang disebut “Shogatsu”, periode dimana keluarga besar berkumpul, makan makanan yang spesial, berdoa, dan saling memberikan kartu ucapan. Tahun baru di Jepang dirayakan mulai 31 Desember sampai 4 Januari di Jepang, dan itu menjadi saat-saat tersibuk di sana

Source : http://anibee.tv/news/id/fashion-lifestyle/5340/bagaimana-orang-jepang-merayakan-natal