Rabu, 24 Oktober 2018

Macam-macam Perayaan dan Festival Jepang di Bulan Agustus, September dan Oktober


Bulan Agustus
·   Tanggal 2 sampai 7
Festival Nebuta Aomori, di Aomori, Prefektur Aomori dan lokasi lainnya
Kereta hias sampai seberat 4 ton melewati jalan-jalan, memamerkan nebuta besar bercahaya, yang merupakan gambar yang terbuat dari kertas Jepang. Para penari yang bersemangat yang disebut haneto bergoyang seperti ombak di sekeliling kereta. Kegembiraan yang disebabkan oleh kereta dan haneto, terdapat sampai 200.000 penari di sepanjang karnaval selama enam hari, sangat mengagumkan. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 5 sampai 7
Festival Lentera Akita Kanto, di Akita, Prefektur Akita
Beratus-ratus lentera kertas choochin direntangkan di sepanjang struktur bambu panjang yang tingginya lebih dari 10 meter dipamerkan melalui kota di malam hari. Para pria menyeimbangkannya di paha atau bahu mereka adalah pemandangan yang benar-benar harus dilihat. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 9 sampai 12
Festival Yosakoi, di Kochi, Prefektur Kochi
Festival Yosakoi pertama kali diadakan di Kochi tahun 1954 untuk menolong kota ini keluar dari resesi dan merangsang ekonomi lokal. Kini, festival yang serupa diadakan di banyak bagian negeri ini. Di Kochi, sekumpulan anak muda yang bergabung, membuat festival ini menjadi karnaval rock and roll, samba dan kegembiraan lainnya. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Pertengahan Agustus
Tarian Awa Odori, di Tokushima, Prefektur Tokushima dan lokasi lainnya
Mulai tanggal 12 sampai 15 Agustus, band o-hayashi yang bersemangat memainkan musik untuk Tarian Awa Odori. Lautan penari bergerak dengan berpakaian hampir seperti parade menuruni jalan-jalan utama Tokushima. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 13 sampai 18
Bon Odori Higashima Onsen, di Aizu Wakamatsu, Prefektur Fukushima
Sungai Yugawa mengalir melalui Higashima Spa, sebuah resort permandian air panas. Untuk festival o-bon, menara berwarna-warni didirikan di sungai yang dangkal. Para wisatawan, calon geisha dan yang lainnya menari sepanjang malam, bergerak mengelilingi menara sesuai dengan irama musik dan lagu rakyat. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 15
Festival Lentera Yamaga Toro, di Yamaga, Prefektur Kumamoto
Sekitar seribu wanita, dengan lentera sepuhan yang dihias dengan indah di kepala mereka, menampilkan tarian bon odori yang elegan dan membawa para penonton menuju dunia ilusi. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 16
Go-zan no Okuri-bi, di Kyoto, Prefektur Kyoto
Setelah matahari terbenam pada tanggal 16, lima buah gunung di sekitar Kyoto dinyalakan dengan api unggun yang spektakuler untuk mengucapkan selamat jalan pada roh nenek moyang. Konfigurasi api unggun bervariasi, termasuk karakter kanji dan sebuah perahu. Yang paling spektakuler adalah yang terdapat di Gunung Daimonji. Di sana, bahan tanaman yang akan dibakar diatur dalam bentuk karakter kanji Dai, yang artinya, “besar/raya”. Sebutan lainnya untuk peristiwa ini adalah Dai-monji yaki (membakar kanji “Dai”). (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 24
Festival Jizo Bon, di Kyoto, Prefektur Kyoto
Acara o-bon di Kyoto berhubungan dengan patung Jizo, seharusnya berjumlah 5.000. Dewa Jizo dikatakan melindungi anak-anak dari kejahatan, sehingga banyak dari kegiatannya berkisar di sekitar anak muda. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)

Bulan September
·   Tanggal 1 sampai 3
Festival Kaze no Bon di Yatsuo machi, Prefektur Toyama
Kaze berarti angin, dan bon berarti festival o-bon. Festival untuk menghindari kerusakan akibat angin diadakan di Jepang pada hari yang disebut ni hyaku toka. Ini adalah salah satu yang paling menarik. Nada yang menyedihkan dan shamisen, drum taiko dan kokyu (biola Cina) berpadu untuk mengiringi tarian indah yang berlangsung sepanjang malam dan menciptakan unsur yang misterius. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 9
Choyo no Sekku
Salah satu dari lima festival musiman sekku yang aslinya dari Cina. Festival ini diadakan pada hari ke-9 di bulan ke-9, keduanya angka ganjil, membuat hari ini sangat menguntungkan. Hari tersebut juga disebut Kiku no Sekku (Festival Krisan), karena tradisi orang Cina yang minum anggur krisan pada festival ini untuk mengusir roh jahat. Bahkan kini ada kebiasaan untuk pameran dan menikmati bunga krisan di saat ini. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 18 (tahun 2005) (kalender kuno: 15 Agustus)
Jugoya, berkumpul bersama untuk menikmati pemandangan bulan
Tanggal 15 malam dari bulan ke-8 (kalender kuno) semestinya adalah saat bulan paling indah dalam setahun. Pada malam ini, orang-orang akan mengadakan pesta menikmati bulan, makan kue-kue seperti kue dango dan taro, minum sake, dan merayakan datangnya musim gugur. Dekorasinya termasuk tanaman yang dipotong melambangkan musim gugur, seperti susuki (rumput pampas Jepang). Di beberapa distrik, waktu ini juga adalah waktu untuk mengadakan festival terima kasih untuk panen yang baik, atau untuk menghormati saudara yang telah meninggal di kuburan mereka. Persembahan yang lezat untuk leluhur mungkin dicuri oleh anak-anak, dan merupakan kebiasaan untuk membuat lelucon tentang hal ini. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)

Bulan Oktober
·   Tanggal 7 dan 9
Festival Nagasaki Kunchi, di Kuil Suwa di Nagasaki, Prefektur Nagasaki
Festival ini ditetapkan sebagai aset budaya rakyat penting yang tidak berbentuk benda. Karnaval yang mengagumkan ini menarik perhatian wisatawan dari seluruh Jepang. Para anggota jemaat kuil berpartisipasi dalam penampilan yang eksotis yang termasuk tarian naga bergaya Cina yang disebut Ja Odori. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 15 dan 17
Festival Kanname, di Kuil Ise, Ise, Prefektur Mie
Pendeta Shinto mempersembahkan beras yang baru dipanen kepada para dewa dalam sebuah upacara untuk berterima kasih atas panen yang baik. Upacara Shinto yang paling penting di kuil besar ini. Penduduk setempat juga mempersembahkan beras panen pertama di kuil ini, dan menampilkan upacara hatsu ho hiki (contoh beras pertama) untuk rasa terima kasih mereka atas karunia alam. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)

Source : http://meita-seputarjepang.blogspot.co.id/2008/05/macam-macam-perayaan-dan-festival-di.html?m=1

1 komentar: