Sabtu, 13 Januari 2018

Macam-macam Perayaan dan Festival Jepang di Bulan Januari

·   Tanggal 1
Ganjitsu (Tahun Baru/元日 )
Waktunya untuk menyantap O-sechi Ryori. O-sechi Ryori adalah makanan khusus yang dipersiapkan untuk tiga hari pertama di Tahun Baru (hari-hari ini disebut san-ga-nichi). Makanan yang indah ini dipersiapkan sebelumnya. Setelah itu, hanya perlu sedikit memasak selama liburan, sehingga metode persiapan dan bahan-bahan dipilih untuk memastikan semuanya tetap segar selama tiga hari. Secara tradisional, setiap masakan melambangkan keinginan untuk kebahagiaan dan kesuksesan keluarga. Contohnya, kacang kedelai hitam rebus (mame) disajikan dengan harapan bahwa setiap orang akan menjalani kehidupan yang sehat (mame), dan telur ikan herring (kazu no ko, yang dapat diterjemahkan sebagai “banyak anak”) disantap dengan harapan agar keturunannya makmur. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 1-3
Hatsu-mode (kunjungan pertama dalam tahun tersebut ke tempat suci atau kuil)
Hatsu-mode adalah kunjungan ke sebuah tempat suci atau kuil yang dilakukan di awal tahun baru untuk mengungkapkan permintaan tentang kesehatan anggota keluarga, kenaikan pangkat, kedamaian dunia, dll. Bertahun-tahun yang lalu, orang-orang biasanya pergi berkunjung pada malam Tahun Baru, ketika gong sedang berbunyi. Kini, pada umumnya kunjungan dilakukan pada salah satu hari di tiga hari pertama dalam tahun tersebut. Berjuta-juta orang mengunjungi kuil dan tempat suci yang terkenal, seperti Kuil Meiji (Tokyo), Kuil Naritasan Shinsho-ji (Chiba), Kuil Kawasaki Daishi (Kanagawa), Kuil Yasaka (Kyoto), dan Kuil Sumiyoshi (Osaka). (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 2
Shin-nen Ippan Sanga (ucapan selamat Tahun Baru dari masyarakat kepada Keluarga Kaisar)
Lingkungan Istana Kekaisaran di Tokyo biasanya tertutup untuk masyarakat umum, tetapi pada tanggal 2 Januari setiap orang dapat masuk untuk memberikan ucapan selamat Tahun Baru kepada anggota Keluarga Kaisar, yang melambaikan tangan kepada masyarakat dari balkon istana yang menghadap Taman Timur. Baru setelah Perang Dunia II semua penduduk diberikan hak untuk mengunjungi lingkungan istana untuk tujuan ini. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 11 (tanggal 4 atau 20 di beberapa daerah)
Kagami-biraki (memotong kue beras Tahun Baru)
Kue beras kagami-mochi bulat yang besar secara tradisional dipersembahkan kepada para dewa selama perayaan Tahun Baru, kemudian pada hari ini kue mochi tersebut dipotong menjadi potongan kecil dan dimakan dengan o-zoni (sup sayur) atau o-shiruko (sup kacang azuki). Pada waktu kue ini dipotong, Tahun Baru dianggap telah selesai. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Tanggal 15 (kira-kira)
Dondo-yaki
Hiasan Tahun Baru, seperti Kado-matsu (hiasan rangkaian tanaman) dan Shime-kazari (ornamen tali jerami), dibawa ke kuil setempat atau tempat lainnya dan dibakar. Menghangatkan diri di dekat apinya dikatakan dapat memberikan kesehatan yang baik dan kebahagiaan selama setahun. Upacara ini dilakukan di seluruh negeri. Acara pada Kuil Torigoe di Tokyo sangat terkenal. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
·   Hari Senin Kedua Bulan Januari
Seijin no Hi (Hari Usia Dewasa)
Di Jepang, orang-orang yang memperoleh hak untuk mengambil suara, minum alkohol dan merokok pada usia 20 tahun, ketika mereka secara resmi dinyatakan sebagai orang dewasa. Hari Usia Dewasa merayakan dimulainya masa dewasa untuk orang-orang yang akan berulang tahun ke-20 pada tahun tersebut. Pada upacara di kota-kota di seluruh negeri, para pemuda berpakaian jas kerja dan para wanita berpakaian kimono berwarna cerah berkumpul untuk mendengarkan pidato dan acara yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran terhadap status mereka sebagai orang dewasa. (Sumber : Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Source : http://meita-seputarjepang.blogspot.co.id/2008/05/macam-macam-perayaan-dan-festival-di.html?m=1, Japan Course (@ine0489k)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar