Senin, 23 Oktober 2017

Asal Usul Manga

Halo mina san… semuanya pada tau manga kan? Nah kali ini mimin mau share info tentang asal usul manga, bagaimana asal usulnya mari kita lihat…!
Asal usul istilah Manga sendiri tidak ada keterkaitan spesifik dengan pengertian manga sebagaimana kita kenal sekarang ini sebagai sebutan untuk komik ala Jepang. Dahulu pada tahun 1814, jilid pertama “Hokusai Manga” diterbitkan, isinya adalah sketsa-sketsa Katshuhika Hokusai (1760-1849), seorang artis ukiyo-e (seni cukil kayu Jepang) yang terkenal, diterbitkan sebanyak 15 jilid. Tak ada gerak-gerik manusia yang luput dari ketajaman observasi matanya dan goresan kuasnya yang ekspresif. Hokusai menggambarkan obyektifitas pandangannya tentang kemanusiaan dari sisi yang humoris. Artis lain yang dinilai punya peran penting pada dunia komik Jepang adalah Yoshitoshi Tsukioka (1839-1892) artis ukiyo-e generasi akhir masa Meiji, adalah artis yang sangat baik melukiskan monster, makhluk aneh dan fantasi.
Sejarah Awal Asal Muasal Manga
Akhir abad ke-7, ditemukan citra si bodoh dari manusia dan hewan ditemukan pada dinding di dua kuil suci di Nara. Citra tersebut diduga telah ditinggalkan oleh para pekerjanya.
Abad ke-12, Chojugiga dipercaya telah diciptakan. Chojugiga adalah serial empat gulungan naskah yang dicat monokrom, melukiskan “gambar-gambar jenaka dari burung dan hewan”, yang merupakan terjemahan dari namanya.
Periode Kamakura (1123-1333), naskah-naskah dengan ilustrasi yang melukiskan surga, manusia, Ashura (raksasa), binatang, arwah-arwah penasaran dan neraka - enam paham Budhist mengenai terjadinya alam - semakin sering terlihat. Gaya kartun sering dipakai walau seserius apapun isi naskah tersebut.
Dalam periode ini, naskah-naskah yang menggambarkan perilaku seputar nafsu birahi mulai muncul. Ini terbawa ke komik-komik masa kini dimana banyak lelucon-lelucon kasar dan adegan seksual.
Abad ke-15, warna menjadi dominan dan riang. Cerita-cerita hantu dan setan tetap menjadi tema utama dalam naskah-naskah saat itu.
Awal abad ke-17, proses pencetakan “wood-block” disempurnakan.
Abad ke-17, sebuah bentuk kartun keagamaan dikembangkan. Zenga, atau “gambar-gambar zen”, melukiskan masalah-masalah serius dengan warna humor. Kesederhanaan seni Jepang terbukti di sekitar era ini.
Pertengahan abad ke-17, Otsu-e (“gambar Otsu”) muncul. Gambar-gambar sederhana yang melukiskan wanita-wanita cantik, pejuang dan setan dalam pakaian pendeta diproduksi secara massal oleh pelukis-pelukis di kota Otsu, dekat Kyoto. Mereka melukis dengan warna blok yang kuat menggunakan pola-pola kertas dan kemudian menambahkan detil dengan kuas dan/atau tinta.
Periode Edo (1600-1867), Ukiyo-e, gambar-gambar cetakan “woodblock” yang monokrom dan kasar menjadi trend, melukiskan subyek-subyek seksual dan sensual. Gaya tersebut kemudian berkembang, pelukisan citra dari peristiwa sejarah, idola teater, busana dan atraksi turis yang populer. Beberapa aspek dari komik-komik aksi modern dapat dilacak berasal dari Ukiyo-e ini. 
Seorang master Ukiyo-e bernama Hokusai (1815), adalah yang pertama kali memakai istilah manga, yang bila diartikan secara bebas berarti “gambar-gambar tak bertanggung jawab”.
Info yang lebih lengkap bisa dicek di :
Source : http://noviayani50.blogspot.co.id/2012/01/asal-mula-manga-komik-di-jepang.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar