Halo
mina san… semuanya pada tau manga kan? Nah kali ini mimin mau share info
tentang asal usul manga, bagaimana asal usulnya mari kita lihat…!
Asal
usul istilah Manga sendiri tidak ada keterkaitan spesifik dengan pengertian
manga sebagaimana kita kenal sekarang ini sebagai sebutan untuk komik ala
Jepang. Dahulu pada tahun 1814, jilid pertama “Hokusai Manga” diterbitkan,
isinya adalah sketsa-sketsa Katshuhika Hokusai (1760-1849), seorang artis
ukiyo-e (seni cukil kayu Jepang) yang terkenal, diterbitkan sebanyak 15 jilid.
Tak ada gerak-gerik manusia yang luput dari ketajaman observasi matanya dan goresan
kuasnya yang ekspresif. Hokusai menggambarkan obyektifitas pandangannya tentang
kemanusiaan dari sisi yang humoris. Artis lain yang dinilai punya peran penting
pada dunia komik Jepang adalah Yoshitoshi Tsukioka (1839-1892) artis ukiyo-e
generasi akhir masa Meiji, adalah artis yang sangat baik melukiskan monster,
makhluk aneh dan fantasi.
Sejarah
Awal Asal Muasal Manga
Akhir
abad ke-7, ditemukan citra si bodoh dari manusia dan hewan ditemukan pada
dinding di dua kuil suci di Nara. Citra tersebut diduga telah ditinggalkan oleh
para pekerjanya.
Abad
ke-12, Chojugiga dipercaya telah diciptakan. Chojugiga adalah serial empat
gulungan naskah yang dicat monokrom, melukiskan “gambar-gambar jenaka dari
burung dan hewan”, yang merupakan terjemahan dari namanya.
Periode
Kamakura (1123-1333), naskah-naskah dengan ilustrasi yang melukiskan surga,
manusia, Ashura (raksasa), binatang, arwah-arwah penasaran dan neraka - enam
paham Budhist mengenai terjadinya alam - semakin sering terlihat. Gaya kartun
sering dipakai walau seserius apapun isi naskah tersebut.
Dalam
periode ini, naskah-naskah yang menggambarkan perilaku seputar nafsu birahi
mulai muncul. Ini terbawa ke komik-komik masa kini dimana banyak
lelucon-lelucon kasar dan adegan seksual.
Abad
ke-15, warna menjadi dominan dan riang. Cerita-cerita hantu dan setan tetap
menjadi tema utama dalam naskah-naskah saat itu.
Awal
abad ke-17, proses pencetakan “wood-block” disempurnakan.
Abad
ke-17, sebuah bentuk kartun keagamaan dikembangkan. Zenga, atau “gambar-gambar
zen”, melukiskan masalah-masalah serius dengan warna humor. Kesederhanaan seni
Jepang terbukti di sekitar era ini.
Pertengahan
abad ke-17, Otsu-e (“gambar Otsu”) muncul. Gambar-gambar sederhana yang
melukiskan wanita-wanita cantik, pejuang dan setan dalam pakaian pendeta
diproduksi secara massal oleh pelukis-pelukis di kota Otsu, dekat Kyoto. Mereka
melukis dengan warna blok yang kuat menggunakan pola-pola kertas dan kemudian
menambahkan detil dengan kuas dan/atau tinta.
Periode
Edo (1600-1867), Ukiyo-e, gambar-gambar cetakan “woodblock” yang monokrom dan
kasar menjadi trend, melukiskan subyek-subyek seksual dan sensual. Gaya
tersebut kemudian berkembang, pelukisan citra dari peristiwa sejarah, idola
teater, busana dan atraksi turis yang populer. Beberapa aspek dari komik-komik
aksi modern dapat dilacak berasal dari Ukiyo-e ini.
Seorang
master Ukiyo-e bernama Hokusai (1815), adalah yang pertama kali memakai istilah
manga, yang bila diartikan secara bebas berarti “gambar-gambar tak bertanggung
jawab”.
Info
yang lebih lengkap bisa dicek di :
Source
: http://noviayani50.blogspot.co.id/2012/01/asal-mula-manga-komik-di-jepang.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar