Kamis, 26 Oktober 2017

Permainan Kagome

Halo minna..,
Malam ini malam jum’at jadi mimin mau share tentang permainan yang mengandung misteri dari Jepang yaitu Permainan Kagome. Udah pada tau belum? Kalo belum oke akan mimin jelasin di postingan ini, yuk cekidot!!!
Kagome adalah permainan anak-anak di Jepang yang dimainkan sekelompok anak-anak yang bernyanyi sambil berjalan bergandengan tangan yg ditengah akan jadi oni (iblis) sambil menyanyikan lagu yang kedengarannya sedikit aneh. Anak yang menjadi oni duduk mendekam di tengah lingkaran sambil menutup mata dengan tangannya. Ketika lagu selesai dinyanyikan, anak itu harus menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Anak yang namanya berhasil ditebak akan menjadi oni selanjutnya. Permainan ini menyimpan banyak misteri dikarenakan lirik lagunya yang begitu misterius.

Di sebuah bukit daerah Shimane, dekat dengan area Hiroshima. Banyak ilmuwan Nazi gila yang melakukan eksperimen, Mereka beranggapan, di dalam otak terdapat “tombol kematian universal” yang aktif setelah otak manusia berkembang dan tombol inilah yang mengatur kematian seseorang.

Sebelum anak-anak tersebut di teliti, mereka akan melalui tes psikologi dan mendapat banyak imunisasi agar terhindar dari cacat. Dan saat itu, mereka memulai experimen mereka dengan membedah salah satu staff panti tersebut untuk mencari tahu perbedaan antara otak manusia dewasa dan anak-anak. Sambil mencari “tombol kematian” tersebut agar dapat memulai eksperimen gila mereka.

Korban pertama eksperimen tersebut adalah anak yang paling tinggi di antara semua anak di panti tersebut. Mereka mulai membelah kepala anak itu. Namun naas, saat kepalanya di tutup, anak ini kemudian tewas dan mayatnya di buang begitu saja di hutan belakang panti asuhan tersebut.

Kali ini, eksperimen yang berbeda lagi. Mereka berencana untuk mengamputasi tangan dari salah satu anak dan menggantinya dengan tangan buatan yang rencananya akan di kirim dari Moskow, Rusia. Mereka memilih salah satu anak perempuan dan mengamputasi tangannya begitu saja. Tetapi, tangan buatan tersebut tak kunjung datang dan anak perempuan itupun hidup dengan satu tangan saja.

Salah satu anak panti yang tidak menyukai eksperimen tersebut mulai memberontak. Ia mencuri dan menghancurkan catatan, peralatan dan merusak ruangan penelitian mereka. Dibandingkan umurnya yang masih 8 tahun, ia mengakibatkan banyak kerusakan yang tak sesuai dengan ukurannya. Bocah kecil tersebut secara brutal dipenggal oleh bayonet tumpul dan mayatnya tidak di kubur. Ia di buang begitu saja di hutan belakang panti tersebut dan para tentara mengatakan kepada penjaga anak-anak bahwa ia telah menemukan keluarga yang baru.

Para ilmuwan tersebut melanjutkan eksperimen mereka dengan anak-anak yang sudah dibedah sebelumnya untuk mencoba metode baru mereka. Menyedihkan, tak ada satupun dari mereka yang selamat. Tragisnya, semua percobaan ini tanpa menggunakan obat anastetik saat anak-anak malang ini dibedah (tanpa dibius terlebih dahulu agar tidak merasakan sakit).

Bayangkan saja bagaimana rasa sakit yang di alaminya dan bagaimana jeritan mereka?

Disinilah hal-hal aneh mulai terjadi. Di jurnal salah seorang ilmuwan tertulis. Rasanya seperti mengikuti kami, hanya pada saat kami sendiri. Setelah selesai dengan ketikanku dan menuju ruanganku, seringkali aku dikejutkan oleh salah satu anak yang berdiri beberapa meter di lorong yang gelap dan memandangiku. Ketika aku beranjak menuju ruanganku, ia mengikutiku dan aku pun langsung menutup pintuku, mengganjalnya dengan kursi dan kemudian aku tidur dengan tenang. Rasanya mereka seperti hantu di malam hari. Dan hal yang aneh terjadi, aku sering melihat salah satu anak dengan rambut yang sedikit kemerahan. Namun saat aku bertanya pada penjaga, mereka menjawab bahwa tidak ada anak yang seperti itu disini.

Mereka juga sering bermain bahkan sebelum kami datang. Beberapa anak mengelilingi salah satu anak yang duduk di tengah sendirian, bersama mereka berpengangan tangan dan mulai berjalan mengelilinginya dengan wajah yang menakutkan sambil bernyanyi lagu yang aneh “kau akan kalah jika kau curang”.

Setelah berbicara dengan mereka, aku melihat sepertinya mereka lebih banyak melamun, pelupa dan terkadang pandangan mereka kosong, seolah-olah eksperimen itu menghapus memori mereka. Tapi sepertinya bukan jenis lamunan yang polos, mereka akan melihatmu dengan pandangan mata yang lebar dan bertanya padamu pertanyaan yang sepertinya telah mereka ketahui sebelumnya.

Pada awal tahun 1945 saat Hiroshima di bombardir musuh dan Jerman terkena denda, eksperimen itu di hentikan. Orang-orang Jerman itu mulai membereskan alat-alat mereka, sebagian dari mereka sudah ada yang pulang dikarenakan mental mereka yang hampir gila karena menghadapi sikap anak-anak tersebut hingga hanya 4 ilmuwan yang tersisa.

Setelah mengirim peralatan mereka yang terakhir, para ilmuwan itu menganggap mereka harus berpamitan dengan para penjaga anak-anak tersebut dan merekapun melakukannya. Dan yang membuat salah satu ilmuwan ketakutan dan mengejutkan ilmuwan lainnya, kepala penjaga tersebut mengatakan dalam bahasa Jerman yang fasih “maukah kalian bermain satu permainan terakhir dengan kami?”.

Tiga dari mereka setuju, dan mereka memulai permainan tersebut. Para ilmuwan itu mulai menutup mata mereka dan anak-anak beserta penjaganya mulai mengelilingi mereka.

“Sekarang.. jika kau curang, kau kalah..”

Satu-satunya ilmuwan yang tersisa lari ketakutan menuju truk terakhir tanpa melihat ke belakang lagi.

Oke begitulah minna, serem kan? Bagaimana, ada yang mau nyoba? Tapi mimin gak tanggung jawab yah kalo terjadi sesuatu hehehe…

Source : Japan Course (@ine0489k)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar